08 Oktober 2007

Hari Kemenangan telah Tiba

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Laa ilaaha illallah Allahu Akbar
Allahu Akbar wa lillahil hamd…


Sahut-sahutan suara takbir (Allahu akbar), tahlil (La ilaaha illallah) dan tahmid (lillahi alhamd) mulai terdengar. Tidak saja hanya di masjid atau surau-surau. Tetapi, segerombolan anak-anak bermain bahkan iklan di televisi atau radio pun mengumandangkan lafaz ini. Allah Maha Besar! Tiada tuhan selain Allah, dan hanya kepada-Nya lah pujian ditujukan. Bergemanya takbir, tahlil dan tahmid ini menandakan hari kemenangan itu telah tiba. Ya, setelah selama sebulan penuh sekolah, merenung, beramal, berpuasa dan beribadah lainnya, maka tibalah kemenangan itu, tentu saja bagi yang mendapatkannya.

Idul fitri. Kita mengenalnya dengan lebaran. Kembali kepada kesucian, bagaikan kertas putih belum ada coretan setitik pun. Itulah kemenangan yang diharapkan. Setelah selama sebulan puasa mensucikan dan membersihkan jiwa, dan kemudian membayar zakat untuk mensucikan harta. Saling memaafkan, adalah sifat kesatria. Betapa lemahnya manusia. Betapa kecil mahluk seperti kita di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita pasrahkan diri kepada-Nya. Kita letakkan ego dan individualis kita. Kita sadari bahwa kita adalah bagian mahluk sosial yang tak berarti apa-apa tanpa sesama.

Kepada seluruh pengunjung Blog ini, saya mengucapkan:
Selamat Idul Fitri, Taqobbalallohu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum kullu 'amin wa antum bi khoir minal aidien wal faizien, taqobbal Yaa kariem.. Semoga Allah menerima amal kami dan amal Anda, puasa kami dan puasa Anda, semoga kita semua senantiasa dalam kebaikan, dan semoga kita termasuk bagian dari orang-orang yang kembali kepada kesucian dan termasuk kedalam golongan orang-orang yang medapatkan kemenangan. Segala kesalahan saya, baik yang saya sengaja maupun tidak saya sengaja, mohon dimaafkan. Lahir maupun bathin.

Bagi pengunjung Blog yang ingin lebih tahu seputar Idul fitri, halal bilhalal dan ucapan lebaran dapat mengunjungi disini. Mudah-mudahan kita menjadi faham dan ucapan selamat idul fitri yang selama ini kita sampaikan menjadi mengena di sanubari kita. (Saifudin Ansori)

Tidak ada komentar: